Kuliah di luar negeri bukan hanya soal memilih universitas terbaik tetapi juga memastikan bahwa kemampuan bahasa memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Banyak universitas di berbagai negara mewajibkan mahasiswa internasional untuk memiliki sertifikat kemampuan bahasa sebagai syarat pendaftaran.
Kemampuan bahasa yang baik tidak hanya membantu dalam proses akademik tetapi juga mempermudah interaksi sosial dan adaptasi di lingkungan baru. Berikut pembahasan mengenai pentingnya language proficiency, jenis tes yang paling umum digunakan, dan cara terbaik untuk mempersiapkan diri sebelum mengikuti ujian.
Sebelum memulai studi di luar negeri, mahasiswa harus memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan bahasa yang cukup baik. Berikut beberapa alasan mengapa proficiency dalam bahasa sangat penting bagi mahasiswa internasional.
Sebagian besar universitas di negara seperti Inggris, Australia, Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa menetapkan standar minimum untuk kemampuan bahasa. Jika tidak memenuhi persyaratan ini, mahasiswa mungkin harus mengikuti kursus bahasa tambahan sebelum memulai perkuliahan.
Perkuliahan di luar negeri menuntut mahasiswa untuk memahami materi yang kompleks, menulis esai, serta mengikuti diskusi kelas dan presentasi. Dengan kemampuan bahasa yang baik, mahasiswa bisa lebih mudah menangkap informasi dan menyampaikan pendapat dengan jelas.
Selain untuk keperluan akademik, kemampuan bahasa juga penting untuk kehidupan sehari-hari. Mulai dari berbicara dengan teman sekelas, berkomunikasi dengan dosen, hingga beradaptasi dengan budaya setempat, semua ini akan lebih mudah jika mahasiswa memiliki penguasaan bahasa yang baik.
Setiap universitas memiliki standar yang berbeda dalam menerima mahasiswa internasional. Berikut beberapa jenis tes bahasa yang umum digunakan untuk studi di luar negeri.
Nama Tes |
Digunakan di Negara |
Deskripsi |
IELTS (International English Language Testing System) |
Inggris, Australia, Kanada, Selandia Baru, Eropa, beberapa universitas di AS |
Tes dengan empat bagian: Listening, Reading, Writing, Speaking. Skor 0-9. |
TOEFL (Test of English as a Foreign Language) |
Amerika Serikat, Kanada, beberapa universitas di Eropa dan Asia |
Tes berbasis internet atau kertas yang menguji Listening, Reading, Speaking, Writing. Skor maksimal 120. |
PTE (Pearson Test of English) |
Australia, Inggris, Selandia Baru, beberapa universitas di AS |
Tes berbasis komputer dengan format fleksibel. Skor 10-90. |
Duolingo English Test |
Beberapa universitas di AS, Inggris, Kanada, dan Eropa |
Tes online dengan biaya lebih terjangkau dan hasil lebih cepat. Skor 10-160. |
TestDaF / DSH |
Jerman |
Tes bahasa Jerman untuk mahasiswa internasional yang ingin kuliah di Jerman. |
HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) |
Cina |
Tes bahasa Mandarin yang diperlukan untuk universitas di Cina. Skala dari HSK 1-6. |
JLPT (Japanese Language Proficiency Test) |
Jepang |
Tes bahasa Jepang untuk mahasiswa yang ingin kuliah di Jepang. |
Sebelum memilih tes, pastikan untuk mengecek persyaratan universitas tujuan karena setiap institusi memiliki standar skor yang berbeda.
Agar mendapatkan skor yang sesuai dengan persyaratan universitas, mahasiswa perlu melakukan persiapan yang matang. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang sukses dalam tes bahasa.
Setiap tes memiliki format yang berbeda sehingga penting untuk memahami strukturnya sebelum mengikuti ujian. Misalnya, IELTS memiliki sesi speaking dengan interaksi langsung bersama penguji, sedangkan TOEFL lebih berfokus pada speaking berbasis komputer.
Gunakan bahan latihan resmi dari penyelenggara tes seperti buku IELTS Cambridge atau TOEFL ETS. Mengerjakan soal-soal latihan akan membantu membiasakan diri dengan format pertanyaan dan mengelola waktu dengan lebih baik.
Mendengarkan podcast, menonton berita, atau film dalam bahasa asing tanpa subtitle bisa membantu meningkatkan pemahaman listening. Untuk speaking, cobalah berlatih berbicara di depan cermin atau bersama teman agar lebih percaya diri saat menghadapi ujian.
Aplikasi seperti Duolingo, BBC Learning English, Babbel, Busuu, dan Memrise bisa menjadi alat tambahan untuk memperkaya kosakata dan melatih pemahaman bahasa sehari-hari.
Jika merasa butuh bimbingan lebih lanjut, mengikuti kursus persiapan TOEFL, IELTS, atau PTE bisa membantu meningkatkan skor secara signifikan. Banyak lembaga menawarkan kursus intensif dengan simulasi tes yang mirip dengan ujian sebenarnya.
Setiap universitas memiliki standar yang berbeda untuk menerima mahasiswa internasional. Berikut perkiraan skor minimal yang biasanya dibutuhkan.
Negara Tujuan |
IELTS |
TOEFL iBT |
PTE |
Inggris |
6.0 - 7.5 |
80 - 100 |
50 - 65 |
Amerika Serikat |
6.0 - 7.5 |
80 - 100 |
50 - 65 |
Australia |
6.0 - 7.0 |
70 - 90 |
50 - 65 |
Kanada |
6.0 - 7.0 |
80 - 100 |
50 - 65 |
Eropa |
6.0 - 7.5 |
70 - 100 |
50 - 65 |
Beberapa universitas mungkin memiliki persyaratan yang lebih tinggi, terutama untuk program pascasarjana atau bidang studi tertentu seperti hukum dan kedokteran.
Kemampuan bahasa yang baik adalah aset berharga bagi siapa saja yang ingin sukses dalam studi di luar negeri. Dengan persiapan yang matang, baik melalui latihan soal, mendengarkan materi dalam bahasa asing, hingga mengikuti kursus persiapan, mahasiswa dapat mencapai skor yang dibutuhkan dan meningkatkan peluang diterima di universitas impian.
Menguasai bahasa asing memang butuh usaha ekstra, tetapi hasilnya akan sepadan dengan pengalaman belajar yang didapat. Jika kamu butuh bantuan dalam memilih universitas, mendaftar ke program studi, atau mencari kursus persiapan bahasa, Edlink+ConneX siap membantumu.
Kunjungi www.edlinkeducation.com dan follow @edlinkconnex untuk informasi lebih lengkap.