Logo Edlink Connex

Welcome to International Education Consultancy Group

Good Friday dan Keunikannya di Berbagai Negara
25 Apr 2025


Study Now Fly Later

Good Friday atau Jumat Agung adalah hari suci dalam tradisi Kristen yang memperingati penyaliban Yesus Kristus.

Di banyak negara, hari ini menjadi bagian penting dari Pekan Suci (Holy Week) menjelang Paskah. Tapi tahukah kamu, perayaan Good Friday bisa berbeda-beda tergantung negaranya? Dari prosesi jalan salib hingga festival budaya, yuk cari tahu bagaimana Good Friday dirayakan di berbagai penjuru dunia!

1. Malaysia – Tradisi Ibadah dan Refleksi Penuh Damai

Di Malaysia, Good Friday dirayakan terutama oleh komunitas Kristiani di Sabah dan Sarawak—dua negara bagian dengan populasi Kristen yang besar.

Ibadah Khusyuk di Gereja
Kebaktian Jumat Agung biasanya berlangsung pagi hari, dengan suasana tenang dan penuh refleksi. Lagu-lagu rohani dinyanyikan secara lembut, diiringi dengan renungan tentang makna pengorbanan Yesus.

Libur Resmi di Beberapa Negara Bagian
Meski bukan libur nasional, Good Friday ditetapkan sebagai hari libur resmi di Sabah dan Sarawak. Sekolah dan perkantoran diliburkan, memberikan kesempatan bagi umat Kristiani untuk menjalani hari suci ini dengan keluarga.

Tradisi Puasa dan Doa
Beberapa gereja dan jemaat juga menjalani puasa dan doa bersama, sebagai bentuk penebusan diri dan introspeksi spiritual.

2. China – Good Friday di Tengah Komunitas Kristiani Minoritas

Di China, komunitas Kristiani merayakan Good Friday secara lebih privat, terutama di wilayah dengan jumlah umat Kristen yang lebih besar seperti di kota Shanghai, Beijing, dan beberapa bagian dari provinsi Yunnan.

Kebaktian Tenang dan Simbolis
Meskipun perayaan keagamaan tidak dilakukan secara besar-besaran di ruang publik, gereja-gereja tetap mengadakan misa Jumat Agung yang berlangsung khusyuk, dengan pembacaan kisah penyaliban dan doa reflektif.

Tradisi Komunitas
Beberapa komunitas kecil mengadakan pertemuan rumah (house church) untuk merayakan Good Friday secara sederhana, sekaligus mempererat hubungan antar jemaat.

Fokus pada Spiritualitas
Good Friday di China menjadi momen pribadi yang dalam, di mana umat lebih banyak merenung dan memperkuat iman mereka dalam suasana yang tenang.

3. Inggris – Simbol Kesederhanaan dan Refleksi

Di Inggris, Good Friday dirayakan dengan suasana tenang dan penuh makna.

Kebaktian Khusus di Gereja
Gereja-gereja mengadakan misa Jumat Agung yang fokus pada pembacaan kisah penyaliban dan renungan spiritual.

Tradisi Makan Hot Cross Buns
Roti manis dengan simbol salib ini menjadi makanan khas Good Friday di Inggris, sebagai simbol pengorbanan dan harapan.

Hari Refleksi
Banyak orang memilih menghabiskan hari ini dalam keheningan atau kegiatan spiritual pribadi, tanpa kemeriahan yang berlebihan.

4. Australia – Hari Libur Nasional Bernuansa Religius

Di Australia, Good Friday adalah hari libur nasional yang dirayakan dengan pendekatan spiritual dan kekeluargaan.

Misa dan Prosesi
Banyak gereja mengadakan misa khusus, bahkan beberapa kota menyelenggarakan prosesi jalan salib di ruang publik.

Refleksi dan Kumpul Keluarga
Warga biasanya memanfaatkan hari ini untuk refleksi dan berkumpul bersama keluarga tanpa gangguan kegiatan komersial karena sebagian besar tempat usaha tutup.

Merayakan Keberagaman dalam Tradisi Keagamaan

Meskipun cara merayakan Good Friday berbeda di tiap negara, inti dari perayaannya tetap sama: mengenang pengorbanan, memperkuat iman, dan menjalani refleksi diri. Dari prosesi megah di Inggris hingga keheningan doa di China, tiap tradisi membawa pesan spiritual yang mendalam.

Memiliki Impian Kuliah di Luar Negeri? Yuk, Wujudkan!

Kalau kamu ingin merasakan langsung budaya dan tradisi unik di berbagai negara sambil kuliah, Edlink+ConneX siap bantu kamu mulai dari pemilihan universitas, pendaftaran, hingga informasi beasiswa.

Kunjungi www.edlinkeducation.com dan follow @edlinkconnex untuk info lebih lengkap!


World Health Day dan Pentingnya Kesehatan dalam Dunia Pendidikan