Bagi mahasiswa internasional yang menempuh studi di negara dengan populasi Muslim minoritas, perayaan Idul Adha menjadi pengalaman yang berbeda namun tetap penuh makna.
Meski jauh dari kampung halaman dan keluarga, banyak mahasiswa tetap berusaha menjaga tradisi dan semangat Idul Adha di tengah budaya yang berbeda.
Di negara-negara seperti Australia, Inggris, China, Amerika Serikat, atau bahkan di Eropa, perayaan Idul Adha tidak menjadi hari libur nasional. Ini berarti banyak mahasiswa harus merayakan sambil menjalani aktivitas kuliah atau pekerjaan seperti biasa. Namun, hal ini tidak mengurangi semangat mereka. Banyak yang mengatur waktu salat Ied di pagi hari sebelum kelas dimulai, atau merayakan bersama komunitas Muslim lokal di akhir pekan.
Komunitas masjid dan asosiasi mahasiswa Muslim menjadi tempat utama untuk merayakan Idul Adha. Salat Ied biasanya diadakan di ruang komunitas, lapangan kampus, atau taman umum. Setelah salat, diadakan acara makan bersama, berbagi cerita, dan kegiatan sosial seperti distribusi daging kurban ke masyarakat lokal yang membutuhkan.
Tidak semua mahasiswa bisa berkurban secara langsung karena keterbatasan logistik dan biaya. Sebagai gantinya, banyak yang ikut serta dalam program kurban kolektif yang diselenggarakan oleh organisasi kemanusiaan atau komunitas masjid. Mereka tetap bisa menyalurkan niat berkurban ke negara asal atau ke wilayah lain yang membutuhkan.
Meskipun berbeda suasana, semangat berbagi, bersyukur, dan menjalin silaturahmi tetap hidup. Banyak mahasiswa yang memasak makanan khas Idul Adha dari negara asal mereka lalu mengundang teman-teman dari berbagai negara untuk ikut merayakan. Momen ini menjadi ajang memperkenalkan budaya dan agama secara positif kepada komunitas global.
Merayakan Idul Adha di negara minoritas Muslim bukan hanya tentang mempertahankan tradisi, tetapi juga tentang memperluas makna toleransi, keberagaman, dan persaudaraan lintas budaya. Bagi mahasiswa internasional, pengalaman ini memperkaya perjalanan hidup dan memperkuat identitas spiritual mereka di tengah dunia yang berbeda. Edlink+ConneX memahami pentingnya aspek ini dalam kehidupan pelajar dan selalu siap membantu mempersiapkan studi ke luar negeri secara holistik, termasuk aspek budaya dan spiritual.